Dalam melakukan reklamasi lahan bekas tambang, secara umum kami membagi 2 area, yaitu;
Sedangkan pada lahan reklamasi abnormal dibagi menjadi beberapa kondisi yaitu:
Lahan minim tanah dan top soil
Proses revegetasi pada lahan bekas tambang dengan keadaan minim tanah dan top soil dibagi menjadi 3 tahap yaitu :
Keterangan Gambar : gambar diatas adalah gamar tahap tahap reklamasi lahan bekas tambang lahan minim tanah dan top soil. (a). Gambar kondisi lahan bekas tambang, (b) penataan lahan bekas tambang, (c) penambahan topsoil pada lahan bekas tambang yang sudah ditata, (d) penambahan pupuk pada lahan bekas tambang yang sudah ditata, (e) proses penanama vegetasi pada lahan bekas tambang, (f) proses pemeliharaan vegetasi (sumber foto : Irdika mansur).
Lahan Miring/Lereng
Kontur tanah yang miring atau lereng banyak ditemui pada lahan bekas tambang. Cara mereklamasi tanah yang punya kontur lereng ada beberapa metode :
Penanaman dengan tehnik hydroseeding yaitu penanaman pada daerah tebing yang curam dengan cara menyemprotkan campuran biji tanaman, mulsa, perekat dan pupuk ke permukaan tanah dengan mesin hydroseeder
Keterangan gambar : Penanaman tanaman dengan teknik hydroseeding menggunakan mesin hydrooseeder (gambar kiri. Sumber gambar : https://reklamasidanabrasi.wordpress.com), hasil penanaman cover crop dari teknik hydrooseeding (gambar kanan, sumber gambar: Yadi setiadi).
2. Tekhnik Templok Method
Teknik Templok Method adalah salah satu teknik baru dalam penanaman di lahan berlereng. Teknik ini menggunakan perekat yang dicampur dengan biji/benih tanaman dan menggunakan cocofiber untuk mempertahankan benih di lahan berlereng. Teknik ini untung mengurangi erosi di tanah berlereng.
Keterangan gambar : teknik templok method, pembuatan labang tanam dengan teknik templok method papan catur di lahan berlereng (gambar kiri atas), penanaman Cover crop di lubang tanam dengan tekhnik templok method (gambar kanan atas). Hasil penanaman cover crop dengan tekhnik templok methode (gambar bawah) (sumber foto : yadi setiadi).
Lahan dengan tingkat keasaman tinggi
Lahan dengan tingkat keasaman yang tiggi sebenarnya teknik yang digunakan tidak jauh berbeda dengan lahan minim top soil. Pada lahan dengan tingkat keasamaan tinggi, setelah lahan di tata maka dillakukan pengapuran yaitu pemberiaan kapur yang disebarkan ke lahan bekas tambang. Setelah perlakuaan pengapuran selesai sekitar 40 hari maka dilakukan pemupukan dengan pupuk organik, setelah itu tanah digemburkan lalu diuji sifat fisik dan kimia tanah sebelum lahan bekas tambang di tanami.
Lahan tergenang/rawa
Untuk lahan tegenang/rawa kami menggunakan 2 metode yaitu :
Perlakuan lahan tergenang/ rawa dengan potensi air asam tambang dengan cara aktif yaitu perlakuan dengan pemberian kapur atau berbagai jenis material alkali kedalam lahan tergenang.
Keterangan Gambar : beberapa material alkali yang biasa dipakai untuk perlakuan aktif (gambar atas), contoh instalasi penambah kapur pada perlakuan air asam tambang secara aktif. (sumber foto : R.S.Gautama)
Baca juga : Pembekalan dan Uji sertifikasi POP